Guru sebagai Aparatur Sipil Negara pada dasarnya dituntut untuk memiliki kompetensi yang dapat mendukung tugas tersebut, antara lain kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru harus berusaha untuk memperhatikan potensi yang dimiliki oleh 2 siswa agar potensi yang dimiliki siswa dapat ditingkatkan. Selain itu, Guru seharusnya juga dapat membentuk keterampilan peserta didik melalui budaya lokal agar kedepannya generasi muda penerus bangsa dapat memiliki kepribadian yang profesional, berkompeten, berintegritas dan cinta terhadap tanah air. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dijadikan tempat menggali potensi peserta didik, MAN 2 Kota Tangerang merupakan salah satu pendidikan formal yang melakukan pembinaan kepada peserta didik untuk menggali potensi yang dimiliki oleh peserta didik dalam bidang tari. Pembinaan potensi keterampilan siswa pada nyatanya tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang terjadi, salah satunya pada ekstrakulikuler tari. Kegiatan pembinaan pada ekstrakulikuler tari pada dasarnya menumbuhkan wawasan dan rasa cinta terhadap budaya lokal atau budaya Banten serta mengolah anggota tubuh mulai dari kepala, tangan, badan, dan kaki sehingga memiliki keterampilan menari yang baik. Untuk mengatasi hal tersebut diterapkan pembinaan tari berbasis muatan lokal dengan mengeksplor gerak kepala, tangan, badan dan kaki serta tari yang memiliki nilai religius. Salah satu tari khas Banten adalah tari rentak rebana tari yang menggambarkan warga Banten yang riang, ramah, energik dalam suasana yang agamis.