Indonesia menduduki urutan pertama sebagai negara yang mengadopsi ekonomi secara digital. Dilansir dari data McKinsey and Company pada Maret 2019, munculnya perkembangan digitalisasi adalah untuk penerapan sistem yang dapat mendukung tiap lini dan divisi untuk bergerak maju secara optimal. Digitalisasi merupakan terobosan baru yang menjanjikan kemudahan dan efektivitas serta efisiensi. Selama ini Kitab Suci Weda dicetak dalam bentuk buku yang bisa dibawa dan dibaca oleh Umat Hindu. Namun, dari segi pengadaan Kitab Suci Weda yang belum optimal sehingga Umat Hindu seluruh Indonesia belum semuanya memiliki Kitab Suci Weda. Dalam rangka memenuhi kebutuhan umat untuk membaca Kitab Suci Weda sehingga muncul keinginan untuk melakukan Digitalisasi Kitab Suci Weda. Digitalisasi Kitab Suci Weda merupakan inovasi baru yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses dan mempelajari Kitab Suci Weda melalui sistem digital yang bisa diakses melalui web dan perangkat mobile dengan format teks dan audio. Untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses Kitab Suci Weda secara digital ini diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam tata cara penggunaannya. Berdasarkan hal tersebut, maka Penulis membuat laporan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembinaan Keagamaan Umat Hindu Melalui Penyusunan SOP Penggunaan Digitalisasi Kitab Suci Weda Pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu.” Laporan aktualisasi ini disusun sebagai landasan pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dan kedudukan dan peran ASN merupakan bagian terintegrasi dari kegiatan pelatihan dasar bagi CPNS Golongan III dalam upaya mewujudkan pribadi ASN yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan dapat mengimplementaskan kedudukan dan peran ASN di dalam tempat tugas masing-masing selama masa jabatannya di masa yang akan datang.