Perencanaan pengawasan dilakukan untuk merencanakan pengawasan, menyiapkan penugasan secara maksimal dan sesuai kebutuhan. Salah satunya dengan mempersiapkan data-data yang diperlukan sebelum penugasan atau disebut juga sebagai direktori pengawasan. Direktori sendiri memiliki arti komponen dari sistem berkas yang mengandung satu berkas atau lebih. Sehingga direktori pengawasan diartikan sebagai kumpulan data yang memuat didalamnya data-data penunjang pengawasan berupa profil satker, SDM Auditi, tipologi satker, anggaran satker dan jangkauan pengawasan yang berupa tahun terakhir audit. Dengan banyaknya data dan sumbernya yang digunakan, diperlukan adanya integrasi data yang dapat diakses secara cepat, mudah dan bersifat aktual. Integrasi direktori pengawasan yang bersifat digital akan memudahkan dalam penarikan data secara mobile. Hal ini merupakan salah satu bentuk adaptasi dari perkembangan teknologi dan juga mengatasi pekerjaan yang dinamis. Berdasarkan fakta-fakta di atas maka penulis perlu membuat laporan aktualisasi nilai dasar profesi ASN dengan judul “Direktori Pengawasan Berbasis Digital Pada Satuan Inspektorat Wilayah IV Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI”.