Di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, untuk membuat Laporan Keuangan secara tidak langsung melibatkan tiga subbagian yakni subbagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan ( AKLAP ), Subbagian Perbendaharaan, dan Subbagian Umum dan Rumah Tangga ( bagian persediaan dan Barang Milik Negara ) . Data yang dikelola berupa juga berbeda-beda aplikasi seperti Sistem Akuntansi Instansi ( SAIBA ) oleh Subbagian Akuntansi dan Pelaporan, Aplikasi Sistem Aplikasi Satker (SAS) oleh Subbagian Perbendaharaan, dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara ( SIMAK BMN ) oleh Subbagian Umum dan Rumah Tangga. Keterlibatan beberapa subbagian menyebabkan kesulitan distribusi data dari berbagai Aplikasi untuk membuat Laporan Keuangan. Karena untuk membuat Laporan Keuangan membutuhkan Analisis Data Komputer ( ADK ) SAS dari Subbagian Perbendaharaan, ADK Simak BMN dari Subbagian Umum dan Rumah Tangga, ADK SAIBA yang sudah dimasukan data Surat Setoran Pengembalian Belanja ( SSPB ) dan data Surat Setoran Buka Pajak ( SSBP ), kemudian Subbagian AKLAP dan ADK SAIBA menyatukannya dalam Aplikasi SAIBA untuk dikirim ke Portal aplikasi berbasis web yang dikembangkan dalam rangka proses rekonsiliasi data transaksi keuangan dan penyusunan Laporan Keuangan ( E-rekon LK ) untuk disamakan datanya oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN ) IV. Kendala terbesarnya adalah menyatukan kebutuhan data tersebut dalam suatu bentuk digital yang terorganisir dan terarah dalam sebuah Drive. Oleh sebab itu penulis mencoba mengangkat suatu laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pelaporan Keuangan Berbasis Digital Dokumen Subbagian AKLAP Melalui Google Drive Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Jakarta”.