Pada dasarnya, keberadaan guru Bimbingan dan Konseling (BK) bukan hal yang baru di MA Al Azhar Asy-Syarif Indonesia Filial MAN 4 Jakarta. Hanya saja, sebelumnya guru BK (yang tugas utamanya adalah guru BK di MAN 4 Jakarta) hanya datang sepekan sekali untuk menangani hal yang sifatnya kuratif (ketika ada siswa yang melanggar tata tertib sekolah) sehingga selama bertahun-tahun (sejak menjadi sekolah filial dari MAN 4 Jakarta), civitas MA Al Azhar Asy-Syarif Indonesia Filial MAN 4 Jakarta secara umum memuat pemahaman bahwa guru BK adalah bagian dari tim kedisiplinan sekolah, bukan konselor yang hadir untuk mendampingi dan memotivasi siswa. Oleh karena itu, untuk mengentaskan belum optimalnya pemahaman civitas MA Al Azhar Asy-Syarif Indonesia Filial MAN 4 Jakarta terkait peran BK di sekolah, penulis mengusulkan rekomendasi penyelesaian isu berupa penyelenggaraan sosialisasi tugas dan fungsi guru BK yang dituangkan dalam laporan aktualisasi dengan judul “Sosialisasi Tugas dan Fungsi Guru Bimbingan dan Konseling kepada Civitas MA Al Azhar As-Syarif Indonesia Filial MAN 4 Jakarta”.