Pembelajaran IPA di MTsN 2 Kota Cilegon pada masa pandemi dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh (daring). Metode ini memiliki kelebihan diantaranya waktu dan tempat belajar yang lebih fleksibel. Namun, Pembelajaran daring juga memiliki kekurangan diantaranya siswa kesulitan memahami materi esensial yang harus dipelajari. Salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi esensial yang harus dikuasai yaitu dengan melakukan praktikum/percobaan di laboratorium, namun kondisi pandemi membuat kegiatan praktikum di laporatorium ini menjadi terhambat. Seiring dengan membaiknya kondisi pandemi di Indonesia, pemerintah mulai mengizinkan berlangsungnya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM). Pelaksanaan PTM memiliki keterbatasan waktu/jam pelajaran. Tiap mata pelajaran hanya memiliki waktu 1 jam (60 menit) per pekan untuk melaksanakan PTM. Dengan keterbatasan waktu tersebut maka pelaksanaan praktikum di laboratorium IPA menjadi kurang efektif dan efisien. Teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat pada masa ini. Perkembangan teknologi ini dapat memfasilitasi kegiatan di bidang pendidikan. Salah satunya adalah penggunaan laboratorium virtual. Terdapat beberapa layanan laboratorium virtual yang dapat diakses secara gratis oleh umum. Penggunaan Laboratorium virtual dapat membantu proses pembelajaran terutama di masa pandemi seperti saat ini, namun laboratorium virtual selama ini belum pernah digunakan dalam proses pembelajaran IPA di MTsN 2 Kota Cilegon. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik sesuai jabatan yang diampu oleh penulis yaitu guru IPA ahli pertama, maka pada masa habituasi ini penulis merasa penting mengenalkan penggunaan dan pemanfaatan laboratorium virtual kepada siswa kelas VII di MTsN 2 Kota Cilegon. Laboratorium virtual dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran IPA khususnya pada masa pandemi.