Pengembangan Kompetensi pada lingkungan Direktrorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha dalam pelaksanaannya belum optimal. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya perencanaan pengembangan kompetensi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pegawai. Hal tersebut disebabkan karena belum adanya pemetaan kompetensi sebagai dasar pembuatan perencanaan pengembangan kompetensi Pegawai pada Direktrorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha. Pemetaan kompetensi menjadi sangat penting untuk dilakukan guna menunjang perencanaan dan pelaksanaan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan 4 kebutuhan dan tepat sasaran. Pemetaan kompetensi juga dapat dijadikan dasar dalam melakukan mutasi dan rotasi pegawai berdasarkan kualifikasi dan kompetensi pegawai untuk mengoptimalkan capaian kinerja intansi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis membuat rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi pemetaan kompetensi pegawai pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha”. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan perbaikan dalam hal pengembangan kompetensi SDM pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha guna menunjang pencapaian Visi dan Misi Instansi. Dengan adanya pemetaan kompetensi dapat membantu memperbaiki sistem rotasi, mutasi dan penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga akan mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi, pelayanan prima dan bermutu serta ASN yang profesional sebagai pelayan publik.