Alokasi waktu kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang hanya berlangsung 30 menit per mata pelajaran dalam sehari membuat pendidik kesulitan untuk menuntaskan Standar Kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Hal lain yang menjadi perhatian penulis adalah kapasitas ruangan yang hanya diperbolehkan diisi 50% menyebabkan siswa lainnya harus menunggu giliran baik sesi maupun jadwal hariannya. Kondisi berbagi waktu dan tempat seperti ini tentu akan berdampak pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dalam lingkup yang lebih luas tentu akan berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Lebak tersebut. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dibutuhkan solusi tepat berupa metode dan pembelajaran yang digunakan oleh guru agar kualitas pembelajaran pada madrasah tersebut tetap terjaga bahkan semakin membaik.