Selama beberapa bulan saya menjalankan tugas dan fungsi saya sebagai CPNS di IAIN Pontianak yang ditempatkan di unit kerja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), saya menemukan bahwa 2 permasalahan utama dari tusi saya adalah Belum Optimalnya Pelaksanaan Tracer Study untuk mendukung akreditasi lembaga. Tracer Study adalah bagian dari proses indentifikasi untuk melihat pencapaian keberhasilan lulusan yang ditinjau dari aspek relevansi kompetensi dasar lulusan yang diinginkan oleh pengguna lulusan. Tracer study sendiri merupakan komponen penting dalam penilaian akreditasi perguruan tinggi maupun program studi. Pada dasarnya tracer study diselenggarakan oleh pihak institut, namun beberapa tahun ini, tepatnya 2 tahun terakhir pihak institut tidak lagi melaksanakan tracer study sebagaimana mestinya. Hal tersebut disinyalir terkendala masalah anggaran. Pada tahun 2020 kemarin tracer study yang dilaksanakan oleh pihak institut tidak begitu maksimal, pasalnya hanya ada 106 responden atau alumni yang mengisi kuesioner tracer study dari seluruh program studi di IAIN Pontianak. Angka tersebut tentunya sangat tidak mewakili jumlah lulusan IAIN Pontianak secara keseluruhan. Hal ini kemudian membuat beberapa prodi yang akan melakukan persiapan akreditasi akhirnya melaksanakan tracer study secara mandiri. Program Studi yang melakukan persiapan akreditasi adalah prodi Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Berdasarkan fakta inilah kami merasa bahwa permasalahan ini perlu segera diselesaikan, mengingat tracer study sangat penting dan merupakan salah satu komponen penilaian dalam akreditasi perguruan tinggi dan program studi serta sebagai bentuk partisipasi alumni dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di IAIN Pontianak pada umumnya dan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) pada khususnya.