Salah satu tugas seorang Pentashih Mushaf Al-Qur’an adalah melakukan pentashihan atau pengkoreksian naskah master Mushaf sebelum diterbitkan ke kalangan umum. Dalam prosesnya, Pentashih harus selalu fokus dan teliti terhadap naskah yang dikoreksi. Namun, hal itu tidak menafikkan bahwa di beberapa kondisi seorang Pentashih akan merasa jenuh, kurang fokus, dan kurang kondusif. Selain itu, permintaan tanda tashih yang semakin hari semakin meningkat, mengharuskan seorang Pentashih untuk melakukan pekerjaannya secara cepat dan efisien. Hal ini menyebabkan isu di instansi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an berupa tidak efisiennya proses pentashihan karena kurangnya penunjang dalam mentashih naskah Al-Qur’an. Maka dari itu, usaha inovatif yang telah dilakukan Peserta Latsar selama masa Aktualisasi adalah melakukan pembuatan audio murottal sebagai penunjang proses pentashihan di Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. Audio murottal pentashihan ini sangat bermanfaat dalam mengefisiensi proses pentashihan. Para Pentashih bisa lebih fokus dan audio ini menjadi metode baru berupa audio-visual yang memudahkan dalam proses pentashihan naskah Juz ‘Amma. Usaha inovatif yang coba dilakukan ini sejalan dengan Undang- undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10, yaitu mengenai fungsi dari ASN sebagai; 1) Pelaksana kebijakan public, 2) Pelayan public, 3) Perekat dan pemersatu bangsa.