Layanan publik yang diberikan oleh Pengadilan Agama Kuningan Kelas 1A dari segi pengambilan produk pengadilan saat ini masih dijalankan dengan sistem manual yang diberikan untuk para pencari keadilan secara umum. Belum tersedianya pengambilan produk pengadilan lewat digitalisasi pelayanan dan juga belum tersedianya layanan prioritas bagi kelompok rentan (lansia dan ibu hamil) seringkali membuat produk pengadilan berupa akta cerai tertumpuk di lemari pengarsipan akta cerai. Tumpukan akta cerai ini dapat disebabkan karena rasa trauma yang timbul pasca perceraian sehingga enggan mengambil akta cerai yang sudah dicetak dan juga sebab ketidaktahuan dari pihak yang terdampak cerai mengenai kegunaan akta cerai itu sendiri