Pengadilan Agama Purwakarta sudah menjalankan instruksi Badilag dengan membangun infrastruktur ramah disabilitas yaitu menyediakan sarana prasarana bagi penyandang disabilitas seperti adanya toilet khusus disabilitas, media braille bagi tuna netra, kursi roda dan sebagainya, namun untuk kemampuan SDM dalam melayani masih belum direalisasikan secara efektif. Hal ini berdampak pada kurang optimalnya pelayanan terhadap penyandang disabilitas, masih banyak masyarakat khususnya disabilitas dan lansia yang sulit mengakses pelayanan pengadilan, karena kesulitan akses hingga keterbatasan informasi terkait layanan yang dapat memudahkan para penyandang disabilitas dan lansia dalam berperkara. Pengadilan Agama Purwakarta memiliki inovasi SILARU (Sistem Layanan Baru) yang merupakan layanan bagi pencari keadilan apabila tidak mempunyai kemampuan untuk datang ke Pengadilan, seperti penyandang disabilitas dan orang lanjut usia yang tidak bisa berjalan, maka petugas Pengadilan yang datang ke lokasi yang dimaksud, namun dalam pelaksanaannya layanan ini tidak berjalan dengan efektif karena tidak adanya alur layanan, seperti pendaftaran, petugas/agent layanan tersebut hingga sosialisasi yang belum dilakukan kepada masyarakat